Liputan6.com – Microwave sudah menjadi simbol dapur modern. Alat ini pun paling efisien dan mampu memasak dengan cepat karena suhu di microwave jauh lebih tinggi daripada oven biasa. Namun di balik keuntungannya, microwave juga rawan bagi kesehatan dan telah terbukti secara ilmiah melalui beberapa percobaan.
1. Risiko menggunakan microwave adalah karena instensitas radiasi listrik dan magnetik yang digunakan untuk memasak makanan. Radiasi bergerak dalam menghasilkan frekuensi yang cepat dalam perputaran molekul makanan dan mengubah polaritas menjadi miliar kali per menit. Panas yang dihasilkan mengakibatkan memasak dengan cepat, menyerang sistem kekebalan tubuh. Panas juga meningkatkan tingkat leukosit yang menyebabkan keracunan dan merusak sel, sehingga menyebabkan beberapa jenis penyakit, termasuk kanker.
2. Microwave menggunakan teknologi yang berkontribusi pada risiko kesehatan. Panas menghancurkan kekuatan hidup dari makanan. Ia membunuh vitalitas makanan dan nutrisinya. Setelah membunuh gizi makanan, microwave memulai proses pembusukan makanan.
3. Risiko kesehatan ketiga adalah menghalangi proses produksi hormon. Hal ini juga disebabkan oleh radiasi yang berbahaya.
4. Makanan dari microwave menghasilkan reaksi di perut serta pertumbuhan kanker usus, gangguan secara bertahap sistem pencernaan. Ini juga menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin.
5. “Dampak yang diukur pada manusia melalui konsumsi makanan microwave, tidak seperti makanan yang tidak diperlakukan, yakni perubahan darah, yang juga dapat ditemukan sebagai kondisi awal patologis yang juga menunjukkan proses awal kanker,” Kata Dr Bernard Blanc.
Makan makanan yang kaya nutrisi penting dan jenis memasak memainkan peran penting dalam meningkatkan manfaat bagi kesehatan.
Microwave dipilih banyak orang untuk menghangatkan makanan karena alasan praktis. Tapi tak semua makanan bisa dipanaskan dengan microwave. Namun, banyak orang yang belum mengetahuinya.
Microwave menghasilkan radiasi non-pengion dan ada penelitian yang menunjukkan bahwa hal ini dapat mempengaruhi perubahan dalam darah dan detak jantung.
“Dampak yang diukur pada manusia melalui konsumsi makanan microwave, tidak seperti makanan yang tidak diperlakukan, yakni perubahan darah, yang juga dapat ditemukan sebagai kondisi awal patologis yang juga menunjukkan proses awal kanker,” Kata Dr Bernard Blanc.
Sebenarnya, untuk mempersiapkan makanan tradisional setidaknya mengurangi penggunaan microwave. Penghematan waktu bisa berakhir dengan lebih banyaknya masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Sebelum Anda memanaskan makanan di oven microwave, ketahui dulu bahwa lima jenis makanan dan minuman ini tak ditempatkan di dalam oven microwave seperti dilansir LifeHack, Selasa (22/4/2014):
1. ASI
Manfaat utama memberikan ASI untuk bayi baru lahir adalah memperkenalkan agen antibakteri pada bayi yang terkandung di susu.
Jurnal Pediatrics melakukan tes pada 22 sampel ASI beku yang dipanaskan dalam microwave pada panas rendah atau tinggi. Hasilnya, ASI yang dipanaskan pada panas tinggi menunjukkan pertumbuhan E-coli yang lebih besar. Ini 18 kali lebih tinggi dibandingkan ASI yang dipanaskan tanpa microwave.
Sementara sampel yang dipanaskan di dalam microwave dengan suhu lebih rendah menurunkan aktivitas isozim sehingga meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya untuk bayi. Selain itu, jangan memanaskan botol susu plastik di dalam microwave.
2. Brokoli
Brokoli tak asing di microwave karena ini merupakan salah satu sayuran yang paling umum dipanaskan dengan cepat. Setiap bentuk masakan akan menghancurkan beberapa nutrisi di dalam makanan. Mengukus saja masih menyebabkan hilangnya sekitar 11 persen kandungan antioksidan brokoli.
Memasak brokoli di dalam mikrowave dengan sedikit air akan menghilangkan 97 persen antioksidan yang menguntungkan.
3. Buah beku
Membeli makanan beku sebenarnya buka ide yang buruk karena proses pembekuan bisa membantu melestarikan nutrisi buah.
Buah segera mulai kehilangan nutrisinya saat diambil. Itulah sebabnya mengapa buah beku dan sayuran bisa memiliki nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan produk organik logal yang mungkin talah disimpan selama seminggu di rak-rak.
Studi Rusia di akhir 70-an mengungkapkan bahwa pencairan buah beku dalam microwave akhirnya mengubah glukosida menguntungkan dan galactaside menjadi zat karsinogenik (zat penyebab kanker dalam makanan tersebut).
Rusia juga melanjutkan studi di awal 1990-an yang menunjukkan efek imunologi dari microwave. Buah beku sebaiknya dicairkan dalam lemari es atau hanya di atas meja pada suhu kamar.
4. Daging beku
Daging beku merupakan bahan yang sulit untuk dipanaskan di microwave karena bisa membutuhkan waktu yang lama.
Memanaskan atau memasak daging beku di oven microwave hanya menyebabkan distribusi memasak dan pencairan yang tak merata. Tepi daging bisa saja matang dan berwarna cokelat sementara di dalamnya masih beku.
Saat daging mencapai suhu 4-60 derajat Celcius mulai tumbuh bakteri. Apabila daging tak segera dimasak, Anda akan melihat sepotong daging yang terkontaminasi.
Penelitian di Jepang menemukan, daging yang dimasak lebih dari 6 menit dalam microwave juga kehilangan setengah kandungan Vitamin B-12. Tips terbaik untuk daging beku adalah biarkan mencair di kulkas semalaman atau mencair dalam kondisi dingin dan air mengalir.
Ada banyak jenis makanan yang bisa dibawa takeaway. Tapi, sangat penting untuk tak memanaskan makanan apapun yang ada di dalam wadah plastik ke dalam oven microwave. Bila Anda memanaskan makanan yang ditutupi plastik bisa memicu karsinogen.
Bungkus plastik yang dipanaskan bisa melepaskan bahan kimia beracun yang berbahaya ke makanan Anda. Beberapa bahan kimia yang bisa diturunkan plastik adalah BPA, polyethylene terpthalate (PET), bensol, toluena, xylene.
Marilah kita share informasi penting ini kepada semua sahabat & kerabat yg kita kasihi…
Baca juga: